Deddy Corbuzier Terkena Badai Sitokin, Apa Itu Badai Sitokin?

Deddy Corbuzier
Deddy Corbuzier

Deddy Corbuzier Terkena Badai Sitokin, Apa Itu Badai Sitokin?

Deddy Corbuzier Terkena Badai Sitokin, Apa Itu Badai Sitokin? - Belum lama ini terungkap Deddy Corbuzier yang menghilang dari semua media sosialnya dikarenakan sakit dan sempat kritis disebabkan oleh virus covid 19. Hal ini diperparah dengan pernyataannya dalam podcast yang mengalami badai sitokin di minggu kedua. Tentu saja ini membuat banyak orang bertanya, dengan fisik sangat baik, olahraga teratur serta menjalankan pola hidup sehat bagaimana bisa Deddy Corbuzier terinfeksi dan sampai pada fase badai sitokin. Berawal dari berkontak dengan keluarganya yang juga positif covid, pada akhirnya Deddy Corbuzier juga positif ketika melakukan swab. Figur yang dikenal dengan kalimat “Close the door” tersebut menjelaskan, ketika positif tidak ada gejala dirasakan, pada hari ketiga atau keempat juga melakukan swab antigen dengan 3 merek berbeda dan hasilnya adalah negatif. Setelah itu sempat untuk melanjutkan podcast lagi karena berpikiran sudah sembuh, tiba-tiba pada minggu kedua, merasakan demam tinggi sampai hampir 40 derajat, terus naik sekitar 41, dan melakukan CT Thorax dengan hasil megalami kerusakan. Ketika kembali merasakan demam, kemudian dibawa ke RS Medistra dan dipertemukan dengan dr.Gunawan dan dari hasil labnya dijelaskan bahwa kondisinya sudah semakin memburuk dan masuk kedalam kondisi badai sitokin. Dari sini kita dapat memahami bahwa badai sitokin adalah hal yang sangat berbahaya bagi tubuh. Tetapi apa itu badai sitokin? Berikut penjelasannya.

Dilansir CNN Indoneisa dalam chanel  Youtubenya, badai sitokin merupakan reaksi berlebih sistem kekebalan tubuh. Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai penanda sinyal sel imun untuk bergerak menuju jaringan yang terinfeksi. Pada kasus Covid 19, sitokin bergerak menuju jaringan paru-paru untuk melindunginya dari virus corona. Produksi masif sitokin dalam tubuh membuat badai sitokin berkembang dan mengakibatkan kegagalan multiorgan yang berpotensi menyebabkan kematian akibat terhambatnya aliran oksigen dalam pembuluh darah.

Menurut penelitian ahli imunologi dari Amerika Serikat, terdapat gejala klinis yang kerap muncul pada penderita badai sitokin, sejumlah kerja organ tubuh akan terganggu, diantaranya penumpukan cairan di paru-paru, pembengkakan hati, gagal ginjal, gangguan limfa, kejang demam hingga detak jantung semakin cepat.

Dokter spesialis paru Faisal Yunus, juga menjelaskan “badai sitokin yang menyerang pada orang yang terinfeksi Covid 19 itu berbahaya dan menimbulkan sesak nafas”.

Apakah badai sitokin dapat diobati? Sampai saat belum ada penjelasan tentang bagaimana dan apa obat untuk badai sitokin, tetapi dampak buruk dari badai sitokin dapat di kurangi dengan mengontrol konsumsi gula.

Ahli Biologi Mulekular, Ahmad Rusda Handoyo Utomo menjelaskan “gula itu seperti bensin, kalau kita lihat gula itu membuat lapisan pembuluh darah kayak lengket-lengket gitu dan tidak licin sehingga karena dia lengket akhirnya membuat sel-sel imun kita yang melewati itu pada akhirnya akan terperangkap disana dan tidak bisa keluar dengan mudah”. Selain itu juga disarankan juga untuk menjaga imun tubuh dengan dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur untuk menghidari efek dari badai sitokin.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Iklan Before Post Content

Iklan Post Content